Jumat, 17 Agustus 2007

materi kul PTK pert.7,8 dan 9

pertemuan ke 7
PERKEMBANGAN MEDIA ELEKTRONIK
PENGERTIAN
Definisi
Radio adalah alat untuk menyampaikan pernyataan umum (information) yang auditif melalui gelombang elektromagnetis/gelombang listrik frekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip getaran udara. ( Drs Hasjin Nangtjik).
Radio adalah nama untuk lapangan teknik arus listrik lemah yang memperhatikan transmisi (penyiaran) berita-berita dan lain-lain dengan tidak menggunakan kawat penghantar yakni tanpa menggunakan hubungan yang menghantarkan listrik atau stasiun pemancar adan stasiun penerima. (Ensiklopedia Indonesia)
Radio is means of communication that relies on the use of electromagnetic waves propagated trrough space at the speed of light. (Encyclopedia Americana, 23/121a).

PERKEMBANGAN MEDIA RADIO
Sejarah Radio
Media Elektronik muncul setelah revoludi industri yang terjadi di Inggris (Eropa). Tonggak revolusi industri adalah sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt (1825 /Abad 17). Setelah ditemukannya mesin uap maka terjadi proses massifikasi proses produksi. Akibat dari massifikasi produksi menyebabkan raw material (bahan dasar) didalam proses produksi tidak lagi diperoleh di Eropa. Akibatnya terjadi praktek ekspansi / kolonialisasi untuk memperoleh bahan baku pendukung produksi. Adanya politik ekspansi pada akhirnya menimbulkan kesadaran adanya hambatan ruang dan waktu dalam proses komunikasi, sehinggas timbul rasa kebutuhan akan media komunikasi yang cepat dan efisien. (Juga sarana transportasi yang dapat mempercepat jarak, ruang dan waktu). Kesadaran ini menimbulkan proses kreatif yang memunculkan media komunikasi yang mengatasi jarak, ruang dan waktu yang menjadi embrio lahirnya usaha komunikasi eletronis saat ini.
Penemuan radio merupakan momentum proses panjang, penemuan-penemuan sebelumnya dalam ilmu fisika, kimia, matematika dan elektronika. Dan penemuan itu sendiri berkembang hingga keadaannya seperti yang disaksikan kini dan masih akan berkembang terus hingga akhir jaman.
Pada tahun 1865 Prof. James Clerk Maxwell (Skotlad, Inggris, 1831 – 1879 ) guru besar elektro pada King’s College, mengumumkan teori gelombang electromagnet. Drs. Ton Kertapati menyebut Profesor ini sebagai Bapak Radio.
25 tahun kemudian Heinrich Rudolf Hertz ( 1857 – 1894 ) seorang sarjana Jerman melakukan eksperimen dengan teori-teori Maxwell dan menemukan gelombang electromagnet ( gelombang radio ). Ia mencoba melepaskan getaran-getaran listrik cepat ( electrically rapid vibrations ) ke angkasa. Hasilnya dipublikasikan dalam buku “Electromagnetic Waves and Their Reflection”.
Ilmuwan ( Scietist ) dari berbagai negara kemudian mengadakan eksperimen dengan gelombang electromagnet ini (1898). Mereka antara lain adalah : Karl Braun dan Adolp Slaby (Jerman), Alexander popov (Rusia), Eugene Ducretet (Prancis), Oliver Lodge dan Alexander Muirhead (Inggris), Reginald Fessenden dan Nicola Tesla (Amerika Serikat) dan Augusto Righi (Italia). Mendadak seorang pemuda Italia umur 24 tahun yang relatif tidak terkenal, Guglielmo Marconi tahun itu juga (1898) mendirikan World’s Commercial Radio Service. Dialah yang oleh banyak orang dianggap penemu dan pengembang radio.
Empat tahun sebelumnya Marconi membaca penemuan Hertz tentang gelombang electromagnet. Dengan bantuan Righi di Universitas Bologna, Marconi membangun pemancar dan penerima berdasarkan prinsip disain Hertz, Righi dan Lodge. Pada akhir tahun 1895 Marconi telah berhasil mengirimkan signal-signal sejauh 2 km. Marconi kemudian memutuskan untuk lebih menitik beratkan penemuannya itu guna keperluan komunikasi kapal-kapal di laut dan bukannya sekedar untuk menyaingi industri telegraf yang waktu itu sudah ada.
Karena itu ketika Pemerintah Italia menolak membantu usahanya ia pindah ke Inggris (1896), mengharapkan kepentingan maritime negeri itu dn daerah bangsawan Irlandia ibunya mempengaruhi sikap pemerintah Inggris. Di Inggris Marconi mendapat tempat dan dibantu oleh Sir William Preece, Kepala England’s Government Owned Telephone and Telegraph System. Pada tahun 1898, Marconi telah mampu mengirimkan signal sejauh 48 km, mendapat patent serta membentuk perusahaan. Keuntungan keuangan perusahaan itu digunakan untuk membiayai eksperimen selanjutnya.
Setahun kemudian Marconi telah mampu mengirimkan signal sejauh 106 km. Dan setelah itu berhasil pada jarak 240 km pada tahun 1900, Marconi mencoba transmisi Trans Atlantik. Marconi mendirikan super station dengan antenna raksasa (untuk ukuran waktu itu) di Poldhu, Inggris, dan stasiun yang lain di South Wellfleet, Massachusets (Amerika). Tetapi proyek ini disapu angin topan. Antena yang lebih sederhana didirikan kemudian di Poldhu dan pada tanggal 26 November 1901 Marconi pergi bersama 2 asisten ke St John’s, New Foundland dengan membawa peralatan penerima, kawat antena dengan layang-layang dan balon. Pada tanggal 12 Desember 1901 dengan antena sepanjang 120 meter dibantu dengan laying-layang marconi mendengar pesan (Massage) yang dikirim melewati Atlantik berupa 3 dot kode morse. Jaraknya adalah 2000 miles (3220 km). 5 tahun kemudian Marconi membangun hubungan tetap telegraph trans Atlantik dengan stasiun di Clifden (Irlandia) dan Glace Bay (Nova Scotia). Sejak itu perkembangan komunikasi antar kapal juga berkembang pesat.
Pertama kali suara manusia dapat disiarkan lewat radio (suara “ditumpangkan” pada gelombang radio) terjadi pada bulan Desember 1900, ditemukan oleh Fessenden yang mengajar di Universitas Pittsburg pada 1893 – 1900. ini menandai dimulainya radio telefoni. 6 tahun kemudian, pada perayaan Natal tahun 1906, suara manusia dan musik sekaligus berhasil dikirimkan lewat radio sejauh 24 km. Pada tahun 1906 itu juga de Forest menemukan thermionic triode. Penemuan ini merupakan peletak dasar industri elektronika (pada tahun 1925).
Dalam 20 tahun berikutnya radio telegrafi terutama digunakan untuk perhubungan kapal ke pantai (ship-shore communications), sedang radio telefoni berkembang menjadi macam-macam penggunaan seperti pada penambahan kecepatan pengiriman berita, pada kendaraan-kendaraan dan pada perlengkapan komunikasi pada saat-saat darurat (bahaya).
Pemakaian radio untuk siaran dimulai pada tahun 1915 oleh David Sarnof, dan setelah itu radio digunakan untuk berbagai kepentingan seperti kampanye, propaganda perang dan sebagainya. Kegiatan siaran radio swasta pertama kali dilakukan oleh Frank Conrad dari Amerika pada tahun 1920 dan sejak sat itu radio menjadi suatu bagian kegiatan industri komunikasi. Frank Conrad inilah yang memperkenalkan penggunaan gelombang shortwave dalam kegiatan penyiaran radio.
Pada tahun 1933 Edwin H Amstrong mengembangkan kegiatan penyiaran yang bebas gangguan yaitu dengan ditemukannya gelombang FM untuk kegiatan siaran radio.

Teknologi radio
Penggunaan Gelombang
a.Gelombang panjang ( long wave ) ; gelombang jenis ini memiliki signal yang panjang sehingga mampu menjangkau range area yang sangat luas. Kerugian dari gelombang ini adalah :
¨ Memerlukan daya listrik yang sangat besar sehingga mahal dalam operasionalnya
¨ Karena jenis gelombangnya panjang dan lebar menyebabkan rentan terhadap gangguan (noise)

b. Gelombang pendek (short wave) ; gelombang yang menggunakan udara sebagai mediator. Jenis gelombang ini adalah SW (short wave). Keuntungan dari gelombang ini adalah :
¨ Mampu menjangkau wilayah (coverage area) yang luas
¨ Banyak digunakan oleh pemancar internasional atau antar benua
Sedangkan kerugiannya adaah sebagai beikut :
¨ Banyak noise-nya khususnya dari matahari, cuaca, udara, halilintar dsb
¨ Suara manusia dapat didengar dengan baik tetapi pengguanaan sound effect kehilangan mutu kulitasnya ( kabur )

c. Gelombang medium (medium wave) ; gelombang yang menggunakan permukaan bumi sebagai mediator. Secara umum kebanyakan gelombang yang dipakai oleh stasiun radio. Jenis yang dipakai oleh gelombang ini adalam AM (amplitudo modulation) dan FM (frequency modulation). Keuntungan dari penggunaan gelombang ini adalah :
¨ Permukaan bumi kurang dipengaruhi cuaca sehingga tidak terjadi noise
¨ Mutu penyiaran lebih bagus dalam kualitas suara dan sound effect.
Sedangkan kerugiannya :
¨ Tanah menyerap gelombang lebih cepat daripada udara yang menyebabkan jarak jangkauan siaran lebih sempit sehingga memerlukan booster
¨ Tanah di Indonesia mengandung besi yang cepat menyerap gelombang sehingga merupakan penghantar yang buruk


d. Gelombang AM dan FM
Ada beberapa hal yang membedakan AM dengan FM. Pertama, mereka berada pada tempat yang berbeda dalam spektrum. Stasiun AM diberikan frekuensi antara 535 sampai 1705 kHz pada saluran Penyiaran Standar. Sedangkan stasiun FM berada di antara 88,1 hingga 107,9 MHz (megahertz sama dengan 1 juta hertz) pada saluran FM. Sepuluh kilocycles (kc) menjadi pemisah antar frekuensi pada AM, sedangkan 200 kc adalah jarak antar frekuensi FM. Para praktisi penyiaran FM menggunakan 30 kc untuk melakukan transmisi udara dan diperbolehkan menyediakan transmisi pembawa di bawahnya bagi para pelanggan. Saluran yang lebih besar memungkinkan para pendengar FM menemukan stasiun radio favorit mereka dengan lebih mudah dan menerima siaran secara stereo. Praktisi penyiaran AM juga mengembangkan cara untuk melakukan transmisi secara stereo dan pada tahun 1990 banyak yang melakukan hal tersebut. Saluran FM memiliki penerimaan siaran yang lebih jelas (fine-tuning) karena memiliki sideband (15 kc) yang tiga kali lebih besar daripada AM (5 kc). FM memancarluaskan siaran pada frekuensi yang jauh lebih tinggi (jutaan gelombang per detik) dibandingkan dengan AM (ribuan gelombang per detik). Pada frekuensi setinggi ini, FM kebal terhadap gangguan frekuensi rendah yang dialami AM. Jika mesin mobil atau badai listrik biasanya akan mengganggu penerimaan siaran AM, FM tetap bebas gangguan. Para ahli telah berupaya untuk meningkatkan kualitas gelombang AM, tetapi berada pada frekuensi rendah membuat AM lebih mudah mengalami gangguan dibandingkan dengan FM. Praktisi penyiaran FM memandang hal ini sebagai keunggulan kompetitif dan menganggap perubahan AM ke stereo sebagai “stereo dengan gangguan”.

Penyebarluasan sinyal AM dan FM
Jalur sinyal AM dan FM berbeda satu sama lain. Gelombang pada 12permukaan tanah menciptakan daerah layanan utama AM saat mereka melalui permukaan bumi. Stasiun AM yang berkekuatan besar mampu menjangkau pendengar yang jaraknya ratusan mil pada siang hari. Pada malam hari, sinyal AM dipantulkan oleh atmosfir (ionosfir) yang kemudian menciptakan gelombang udara yang mampu mencapai tempat yang lebih jauh hingga ribuan mil.
Gelombang udara merupakan daerah layanan kedua AM. Sebaliknya, FM menyebarluaskan gelombang radionya dengan pola langsung atau line-of-sight. Stasiun FM tidak terpengaruh perubahan waktu di atmosfir dan biasanya tidak dapat menjangkau sejauh stasiun AM. Stasiun FM yang berkekuatan besar hanya mampu menjangkau pendengar yang berada di radius 80 hingga 100 mil karena sinyalnya melemah saat mencapai kaki langit (horison). Karena stasiun FM memancarkan gelombang langsung, tingginya antena menjadi sangat penting. Umumnya, semakin tinggi antena semakin jauh jarak tempuh sinyal.

Pemancaran Gelombang
a.Gelombang radio melalui kabel
Mike
Kabel
Radio loudspeakerMerupakan cara mudah dalam memindahkan suara melalui radio, tetapi juga paling mahal.





Prinsip pemancaran gelombang seperti ini umumnya digudakan di dalam gedung atau yang lebih dikenal sebagai in house radio (contoh kampus-kampus di Amerka atau in house radio di Matahari departement store)
* Keuntungannya; suara amat bagus, tidak ada gangguan
* Kerugian : membutuhkan biaya yang banyak karena diperlukan ribuan kabel.
b. Gelombang radio melalui udara
udara
Mikropon
radioPemancaran dengan cara ini biasanya menggunakan gelombang pendek. Mekanisme kerjanya adalah melemparkan gelombang suara dengan sudut tertentu ke langit-langit angkasa. Suara dalam bentuk gelombang itu selanjutnya dipantulkan dengan sudut yang sama ke permukaan bumi

pertemuan ke 8
……………………………………………………..lanjutan perkembangan media radio
Sistem kerja peralatan radio
Sistem kerja teknologi yang digunakan dalam kegiatan penyiaraan radio secara adalah diterimanya segaala suara penyiar ataupun musik yang masuk sebagai input diterima oleh mixer dalam bentuk sinyal analog kemudian diamplifier-kan atau dikuatkan sinyal tersebut oleh pemancar atau transmiter yang selanjutnya disebarluaskan melalui antenna ke segala arah. Secara sederhana sistem kerja radio tersebut dapat digambarkan sebagi berikut :

Gambar sistem kerja peralatan radio

mic/sumber audio >>>> mixer>>>>transmitter>>>antena

Sejarah radio satelit
Keterbatasan radio adalah radio hanya memiliki jangkauan pancaran siaran yang pendek. Dalam era global seperti sekarang ini, hal ini menjadi kontradiktif. Karena beberapa masalah tersebut, tentu saja ada upaya untuk menanggulanginya. Untuk memperluas cakupan siaran radio harus membuat setinggi mungkin menara antena pemancar radio. Upaya ini mempunyai keuntungan, yaitu menara tersebut bisa dijadikan landmark bagi daerah tersebut, tetapi untuk mendirikan menara setinggi itu memiliki kendala selain mahal, juga tidak bisa dibuat setinggi mungkin (ratusan meter) karena memerlukan kabel penghubung antara antena dengan pemancar yang lebih panjang sehingga mengurangi daya transmisi. Menara pemancar radio juga tidak mungkin ditempatkan di daerah dataran tinggi, gunung misalnya. Tetap saja daya pancarnya masih terbatas.
Akhirnya terdapat media baru yang memiliki cakupan ke seluruh permukaan bumi. Media tersebut adalah internet. Untuk mendengarkan radio melalui internet mempunyai beberapa syarat yaitu ; harus memiliki jaringan telepon dan piranti lunak (software) untuk menjalankan content audio, seperti Real Player. Di Indonesia radio yang siaran langsung melalui internet adalah HardRock 87.6 FM Jakarta, Sonora 100.9 FM Jakarta, Prambors Rasisionia 102.3 FM Jakarta, Ardan 105.8 FM Bandung, OZ 103 FM Bandung, Mercury 96 FM Surabaya, Salvatore 97.75 FM Surabaya, SFM 104.75 FM Surabaya, RCTFM 100.9 FM Semarang dan lain-lain.
Mendengarkan radio melalui internet juga memiliki masalah yaitu kualitas suara yang tidak dapat konstan, karena tergantung oleh saluran telepon yang digunakan. Alternatif terakhir untuk saat ini adalah menggunakan satelit yang kedudukannya bisa diatur hingga memiliki peta cakupan yang paling ideal berdasarkan koordinat penempatan yang diberikan. Hampir sebagian bola dunia bisa dicakup, paling tidak mencakup daerah yang sangat luas dibandingkan gedung maupun gunung tertinggi sekalipun. Boleh dikata, di mana pun berada, baik di tengah-tengah samudera, di kegelapan hutan belantara, di puncak gunung yang terpencil hampir tidak ada masalah lagi. Memang masih ada kendala, yakni radio penerimanya (receiver) harus cukup sensitif. Selain itu biaya infrastrukturnya juga sangat mahal. Akan tetapi kualitas suara tidak diragukan lagi. Pionir untuk radio satelit ini dapat disebut WorldSpace. (Siaran radio satelit ini bertumpu pada teknologi digital dan satelit berkekuatan besar.

Cara Kerja Radio Satelit
Prinsip radio satelit pada dasarnya sama dengan radio konvensional. Bedanya, pemancarnya di atas angkasa. Tentu untuk menghubungkan sinyal tidak menggunakan kabel. Paket siaran itu oleh masing-masing broadcaster ditembakkan ( uplink ) ke satelit dari sembarang tempat, asal masih masuk dalam daerah kekuasaan (cakupan pemancar) satelit. Sinyal digital yang terkodekan secara khusus itu dikirim melalui piringan satelit kecil (small satellite dish) pada frekuensi 7025 – 7075 MHz. Laju data dapat dipilih dari 16 KB/detik (monophonic AM broadcast) hingga 128 KB/detik (sebanding dengan CD stereo).
Di satelit, sinyal itu didekode oleh peralatan yang ada dan ditembakkan kembali ke Bumi pada frekuensi L-Band 1452 – 1492 MHz. Tergantung kontrak dengan WorldSpace apakah sinyal itu ditransmisikan ke satu, dua, atau tiga pemancar sekaligus dalam sebuah satelit. Antena datar yang unik pada masing-masing pesawat penerima menerima sinyal itu. Antena ini dapat dilepas dan memiliki kabel yang cukup panjang untuk memperoleh posisi tangkap yang optimum. Posisi tersebut harus pas agar jelas. Pesawat penerima dapat dioperasikan dengan baterai atau listrik dengan memakai adaptor.
Di Bumi sendiri masing-masing satelit disokong oleh tiga peralatan utama: pusat pengoperasian regional; pusat telemetri, komando, dan ranging, serta pusat pemantauan sistem komunikasi. Masing-masing komponen berfungsi untuk memastikan bahwa sinyal digital yang terbaiklah yang diterima di dalam sistem WorldSpace. Di belakangnya adalah tim profesional yang siap memantau 24 jam sehari tujuh hari seminggu.
Satelit yang digunakan oleh Worldspace adalah jenis geostasioner, yaitu satelit yang mengorbit dengan posisi tetap. Ketinggiannya sekitar 35.000 km di atas ekuator. Rencananya jaringan mereka akan terdiri atas tiga satelit: AfriStar, AsiaStar, dan AmeriStar. AfriStar dan AsiaStar telah diorbitkan, sedangkan AmeriStar baru akan diorbitkan. Dua satelit yang telah diorbitkan tersebut memiliki tiga pemancar (beam) yang masing-masing mampu menyalurkan lebih dari 50 saluran program audio sejernih kristal dan multimedia secara langsung ke penerima portabel. Area cakupannya seluas 14 juta km2 .
Satelit AsiaStar termasuk satelit berdaya besar yang memiliki tiga beam yang akan memancarkan sinyalnya ke tiga lokasi, dimana masing-masing beam mempergunakan dua transponder. Indonesia termasuk dalam beam selatan bersama Singapura dan Malaysia dengan pusatnya di atas Riau, sedangkan beam barat mencakup India dan sekitarnya, dan beam utara mencakup Cina, Korea dan Taiwan. Transponder 5 dan 6 yang terdapat pada beam selatan mempergunakan frekuensi L Band antara 1.467 – 1.492 MHz. Jadi bukan hanya karena menggunakan teknologi digital, tetapi frekuensi cakupan juga berbeda menyebabkan pemakaian radio transistor biasa tidak dapat digunakan. Bandingkan saja dengan penerima FM yang hanya mencakup frekuensi paling besar 108 MHz.
Sinyal yang ditransmisikan ke Bumi oleh satelit hanya bisa diterima oleh pesawat penerima (receiver) khusus yang memiliki Starman chipset. Keping inilah yang memodulasikan sinyal dari satelit dan menerjemahkan dalam bahasa bunyi. Selain itu, pesawat penerima juga secara otomatis menyusun untuk menyesuaikan laju data spesifik bagi program yang ditransmisikan dari satelit AfriStar atau AsiaStar, dari AM ke kualitas CD.

Keunggulan radio satelit
Ø Radio satelit dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung cuaca, waktu, dan tempat. Hal ini disebabkan karena satelit memiliki ketinggian orbit yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20.000 Km diatas permukaan bumi dan jumlah satelit relatif cukup banyak. Ini menyebabkan satelit dapat digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang sama dan pemakaiannya tidak bergantung pada batas-batas politik dan alam.
Ø Pengoperasian alat penerima sinyal satelit untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan mengeluarkan banyak tenaga dan waktu.
Ø Radio satelit menyiarkan 50 channel musik dan 50 channel berita, sport dan hiburan tanpa diselingi iklan.
Ø Sinyal akan diterima bersih dimanapun berada walaupun di tengah hutan, laut pun.
Ø Kualitas penerimaan audio sejernih CD, kemampuan penerimaan pada sistem mulimedia juga mengesankan.
Ø Bagi pelanggan radio satelit bisa mendapatkan atau mendengarkan musik dalam waktu 24 jam nonstop.

Kelemahan radio satelit
Ø Infrastrukturnya mahal.
Ø Bila mendengarkan radio via internet kualitas suaranya tidak dapat konstan, karena tergantung oleh saluran telepon yang digunakan.
Ø Pesawat penerima (receiver) generasi saat ini belum di disain untuk penerimaan bergerak. Jadi, fasilitas ini belum bisa dinikmati sambil berkendaraan.
Ø Kendala yang muncul dalam penerimaan bergerak adalah terhalangnya sinyal oleh gedung yang tinggi, tempat parkir bawah tanah, tebing, atau pepohonan. Untuk menjaga agar penerimaan tidak putus, dibeberapa tempat (terutama di daerah perkotaan) dipasang stasiun pengulang (repeater).


Podcast
Podcast berasal dari kata “Ipod” dan “Broadcast”. Ipod merupakan piranti pemutar digital keluaran Macintosh yang saat ini sedang populer. Podcast adalah merupakan siaran radio amatir yang setiap rang mampu melakukan siaran tanpa ijin, tanpa studio dan tanpa menara. Siaran radio podcast ini merupakan siaran rekaman yang dirubah dalam bentuk MP3 (Moving pictures Expert Group audio layer 3) atau dalam bentuk file suara. Siaran yang sudah terekam akan di tempatkan di suatu situs sehingga para pendengar di seluruh dunia akan dapat mengambilnya (mendownload) untuk diputar di pemutar digital masing-masing.
Dengan teknologi ini maka siaran radio semakin simpel dalam proses produksinya dan tanpa ijin dari segi penyiarannya plus efektif dan efisien. Sementara dari segi pendengar maka siaran podcast ini dapat didengarkan tapa terikat ruang dan waktu (dalam pengertian tidak harus sinkron dengan siaran yang sedng dilakukan).

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA MASSA TELEVISI

Pengertian
Banyak batasan tentang televisi di dalam kepustakaan seperti yang dikemukakan oleh Kevin McCabe :
“ Television is the transmission and reproduction of aview or scence showing people and objecs in action by a device that converts varying linght rays into electronic waves of similarly varying intensity that in turn are reconvertedinto visible light rays that reproducce at a distant point the original view”.
Jadi McCabe memandang televisi sebagai transmisi dan reproduksi gambar atau adegan orang atau obyek yang bergerak melalui alat yang dapat mengubah sinar lampu menjadi gelombang elektronik dan diubah lagi menjadi sinar yang dapat dilihat dari suatu jarak tertentu dari titik asalnya.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor : 54 / B KEP/ MENPEN/ 1971 Tantang Penyelenggaraan Siaran Televisi di Indonesia adalah :
“ Yang dimaksud dengan siaran televisi ialah siaran-siaran dalam bentuk gambar dan suara yang dapat ditangkap (dilihat dan di dengarkan) oleh umum baik dengan sistem pemancaran daklam gelombang-gelomgang elektro-magnetik, maupun lewat kabel-kabel ( television cable )”.
Definisi yang dikemukakan oleh McCabe lebih menekankan segi teknisnya, yaitu proses transmisi gambar atau obyek melalui peralatan elektronis. Sedangkan definisi yang ada dalam SK Mentri Penerangan juga tidak berbeda dalam prisip dengan apa yang dikemukakan oleh McCabe.
Di dalam hand out ini televisi tidak sekedar dilihat sebagai proses transmisi gambar-gambar secara teknis. Tetapi lebih menekankan televisi sebagai medium komunikasi massa yang berfungsi sosial. Televisi sebagai lembaga yang menyiarkan acara-acara siaran sebagai dua hal yang tak terpisahkan, yaitu televisi sebagai lembaga, sebagai medium dan siaran televisi sebagai proses komunikasi.

2. Sejarah Penemuan Televisi
Seperti halnya dengan radio, televisi merupakan pewarisan sejarah yang berlangsung selama beratus-ratus tahun sejak zaman dahulu. Penemuan yang paling besar kelak akan berkembang terus dengan pesat adalah pengatahuan Bangsa Assyria tentang optik, cermin yang memantulkan dan lensa-lensa yang dapat membiaskan. Semua itu akhirnya memberikan ilham untuk menciptakan suatu alat yang dapat mengirimkan gambar-gambar. Observasi yang dilakukan oleh Thalus tentang sifat dan manfaat dari sinar kekuning-kuningan dan juga publikasi William Gilbert yang penting yaitu : “De Magnete” telah memberikan dasar bagi ilmuwan berikutnya untuk membangun suatu peralatan penyiaran radio.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dasar perkembangan televisi yang nyata dimulai pada tahun 1817 yaitu pada saat diketemukannya isolasi selenium oleh seorang ahli kimia Swedia yang bernama Jakob Berzelius. Sebetulnya pada mulanya Ia tak mengetahui sifat dari photoelectricity yang pada akhirnya terbukti selenium menjadi suatu zat yang memungkinkan konversi energi sinar menjadi energi listrik. Penemuan bahwa selenium akan bereaksi terhadap sinar adalah secara kebetualan oleh seorang telegrafer muda yang bekerja pada Valentina di Irlandia.
Gb. John Logie BairdSerangkaian penemuan - penemuan yang berhubungan dengan kesempurnaan televisi adalah di dasarkan pada teori-teori Maxwell tentang elektromagnetik dan gelombang listrik. Penemuan George Stokes bahwa kaca uranium dan florit mempunyai energi untuk mengubah sinar ultra violet yang tak dapat dilihat menjadi sinar yang dapat dilihat. Pada tahun 1884, Paul Nipkow seorang Jerman melakukan percobaan pemindahaan proyeksi gambar dengan teknik yang disebut “scanning disk”. Alat yang digunakan berupa piringan yang berputar yang mampu memproyeksikan gambar ke bidang lain.
Penemuan berikutnya adalah transmisi proyeksi objek manusia atau fenomena yang dinamakan “Scanning” method”. Dalam hal ini gambar dipecah menjadi segmen-segmen yang kecil dan kemudian dikirimkan tiap-tiap segmen berangkai ke titik penerima. Di titik itu jumlah total gambar di kumpulkan lagi. Scanning method ini diperkenalkan oleh John Logie Baird pada tahun 1924. Jawaban terakhir dari inovasi pendahuluan televisi adalah penemuan sistem pick up elektronis, sehingga pada tahun 1923 televisi berkembang sebagai pengetahuan elektronis.
Pada tanggal 29 Desember 1923 Dr.Vladimir K. Zworykin, seorang asisten direktur RCA mengajukan penemuan dasarnya yaitu iconoscope. Iconoscope ini dipakai sebagai mata kamera. Gambar televisi di demontrasiakan pertama kali pada tanggal 8 November 1929 pada pertemuan Institute Insinyur-Insinyur Radio di Rochester, New York. Mulai tahun 1933 teknologi televisi telah menghasilkan peralatan-peralatan teknis. Tiga tahun kemudian RCA mendemontrasikan siaran jarak jauh melebihi jarak satu mill. Dua bulan sesudah itu prestasi itu terlampaui ketika gambar-gambar di transmisikan dari Empire State Building dan diterima dari jarak 50 mill lebih.
Sesudah tercapainya prestasi tersebut, maka perkembangan televisi sedemikian pesat dan mengagumkan. Penemuan Satelit Komunikasi, di temukan Direct Broadcasting Satelite system, High Definition TV Broadcasting, Imac dan sebagainya telah menampilkan televisi sebagai medium komunikasi massa yang berkemampuan dan berdaya tarik hebat.

pertemuan ke 9
……………………………………………….lanjutan perkembangan media televisi
Sistem kerja siaran televisi

obyek yg direkam melalui kamera,lighting dan mic direkam dan dimasukkan ke transmitter yang terdapat ichoscope yang merekam semua hasil rekaman td termasuk suara(amplifier) dan gambar atau video kemudian melalui audiotransmitter disalurkan ke antena /transmitting antena dan diteruskan ke satelit untuk diterima oleh antena dari masyarakat yang menggunakan tv.

kemudian diterima oleh receiver antena untuk disalurkan ke receiver dan amplifier ke Receiver dan melalui kinescopedan elektron beam dapat dilihat oleh receiver

Sistem kerja pesawat televisi
Bagian penting dari pesawat televisi adalah Cathoda Ray Tube (CRT) atau tabung gambar. Bagian ini sangat penting karena pada bagian inilah gambar ditayangkan dari sebuah pesawat televisi. Pada layar tabung gambar dilapisi oleh material yang sama manakala disinari secara langsung . Sorotan yang padat tersebut dikontrol oleh signal gambar yang dikirim dari stasiun tv sehingga apa yang nampak di kamera tv akan sama dengan yang muncul pada layar tv. Gambar utuh yang diterima layar tv dari studio tv adalah seperduapuluhlima detik.




HDTV / High Definition Television (Televisi berketajaman gambar sangat tinggi )
HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) yang sangat tinggi (hampir sama dengan kualitas film 35-mm) dan kualitas suaranya juga menyerupai CD (Compact Disk). Dalam hal ini teknologi pemrosesan sinyal dijital dan displai memberikan peran yang sangat penting. Diharapkan juga bahwa nantinya bisa melayani multi-bahasa dan multi media.
HDTV adalah suatu produk sistem teknologi baru, maka pendefinisiannya secara baku sulit ditemukan. Namun secara "trend" HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) sangat tinggi, hampir menyerupai "compact disc" (CD). Sejarah singkat HDTV dimulai dari Jepang yang sudah mulai menggarap di laboratorium NHK sejak tahun 1968, kemudian pada dekade 1980 diikuti negara-negara Eropa yang mengembangakan secara bersama melalui Masyarakat Eropa(ME). Dalam pengembangan tahap awal, Eropa masih menggunakan teknologi Analog (HD-Mac). Sementara Amerika meskipun terlambat dalam mengembangkan teknologi ini, ternyata dengan kejeliannya mampu memanfaatkan kelemahan sistem yang ada.
Jepang mulai November 1991 berhasil mengadakan siaran percobaan delapan jam sehari. Beberapa kejadian penting juga telah disiarkan secara langsung di jepang melalui sistem HDTV ini diantaranya Olimpiade Bercelelona 1992, pesta pernikahan Putra Mahkota Naruhito dengan Masako Owada dll-nya. Sedangkan aplikasi HDTV selain untuk sistem siaran adalah untuk hiburan ("mini-cinema"), museum, pendidikan dan latihan sebagai contoh opersai bedah (kedokteran) dan lain-lain.
Untuk menyelenggarakan sistem siaran HDTV, secara teknologi diperlukan tiga komponen utama yaitu studio produksi, transmisi dan tentu saja pesawat penerima yang biasa dikenal sebagai pesawat televisi. Suatu sistem siaran HDTV disebut "full digital" jika semua komponen sistem siaran tersebut digital. Sistem digital mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan sistem analog diantaranya adalah perbaikan ketajaman gambar maupun kualitas suara, hal ini disebabkan sinyal distorsi yang disebabkan "interference" lebih mudah dieliminasi. Disamping itu, karena representasi digital menggunakan bahasa nol dan satu, sistem digital mudah dimanipulasi untuk tujuan tertentu. Selain sinyal gambar (citra), sinyal lain seperti suara, teleponi, komputasi dengan menggunakan pengubah analog to digital dapat didigitalisasi menjadi bahasa yang seragam yaitu nol dan satu. Kesamaan reperesentasi beberapa sinyal tersebut, memnungkinkan untuk mengembangkan kemampuan pemrosesan menjadi suatu kerangka yang disebut sistem multimedia, baik untuk tranmisi multimedia, displai multimedia maupun komputasi multi media.

TV Kabel
TV Kabel bermula pada tahun 1947, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran TV dari kota lain dengan sebuah antena ditinggikan. Siaran TV tersebut kemudian dibagi-bagikan melalui kabel ke rumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran. Itulah awal siaran TV di sebuah kota kecil Amerika. Awal industri siaran TV Kabel yang didapat dengan cara begini disebut CATV (Community Antenna Television). CATV berkembang lambat, hanya 14.000 rumah tangga yang tercatat sebagai pelanggan di 70 daerah (kota kecil). Baru pada tahun 1970, TV Kabel menjadi bagian dari hampir seluruh daerah masyarakat rural dan suburban, dan kemudian jaringan besar mulai dibuat di kota-kota besar.
Yang disebut TV Kabel termasuk layanan informasi dan hiburan melalui jalur kabel khusus atau komunikasi telepon biasa (artinya melalui kabel-kabel telepon) , wireless (station pemancar yang berbeda alias lebih canggih dari pemancar TV biasa) dan Direct Broadcasting Satelites. Tidak seperti over the air TV (Pemancar TV biasa) , TV Kabel mengharuskan pemirsanya membayar apa yang ditontonnya, baik secara teratur (per bulan) atau per program yang ditonton atau biasa disebut PPV (Pay Per View). Itu sebabnya TV Kabel juga berarti digunakannya Decoder seperti yang dulu pernah digunakan oleh RCTI & yang digunakan oleh Indovision saat ini.

DBS (DIRECT BROADCASTING SATELITE)
DBS atau sering juga disebut DTH (Direct To Home) adalah siaran televisi melalui satelit langsung ke pesawat televisi (melalui antena), seperti yang dilakukan oleh Indovision di Indonesia. DBS mampu menyediakan puluhan saluran. Pada pertengahan tahun 1994 di Amerika telah dikembangkan dan dipasarkan sistem DBS yang lebih baru yaitu sistem digital, sehingga siaran DBS kini bisa memilki kualitas gambar dan suara digital, juga saluran yang lebih banyak. Peralatan yang harus dimiliki untuk menangkap siaran DBS yang digital itu sering disebut dengan DSS (Digital Satelite System).
Berbeda dengan peralatan penangkap siaran televisi satelit sebelumnya, sistem DSS hanya memerlukan antena piring sebesar 18 inchi atau kurang dari 50 centimeter. Ini dimungkinkan oleh adanya high power satelite yang menggunakan transponder Ku-band bukan C-band. Indovision adalah contoh televisi satelit yang menggunakan transponder C-band.

dari satelit ke dipancarkan ke parabola atau antena pemancar receiver yang lain


Wireless Cable dan Direct Broadcasting Satelite Pada Industri Pay TV
Ada dua sistem yang sekarang populer digunakan oleh industri Pay TV di banyak negara. Sistem itu adalah Wireless Cable (WC) dan Direct Broadcasting Satelite (DBS). Wireless Cable, Secara teknik disebut sebagai Multichannel Microwave Distribution Service (MMDS). Wireless Cable ini muncul pertama kali sekitar tahun 70-an di daerah perkotaan yang tidak memiliki TV Kabel konvensional atau untuk mengatasi secara sementara penyaluran siaran TV Kabel sebelum jaringan kabel coaxial dipasang ke rumah-rumah. Wireless Cable menggunakan microwave bands untuk memancarkan siaran TV ke antena penerima pada rumah-rumah (secara langsung)


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI FILM
A. Sejarah Film
penakitoscope
Camera Obscura Keberadaan film baru muncul pada abad 19, dan kemunculannya berlangsung secara stafet melaui serangkaian proses teknik yang mendahului. Teknik pendahulu tersebut adalah teknik pemotretan dan proyeksi. Teknik pemotretan diawali pada tahun 1500, ketika Leonardo da Vinci menemukan sebuah alat pemotret yang disebut dengan Camera obscura. Penemuan dalam pemotretan terus berkembang ketika Joseph Nipcchere Niepce berhasil membuat alat potret yang mampu menangkap objek dalam waktu relatif singkat

Penemuan susulan kemudian ditemukan pada tahun 1832 oleh Plateu yang menemukan alat penakitoscope. Alat tersebut berupa dua piringan yang terdiri dari gambar/lukisan yang menunujukan runtutan gerakan dengan piringan hitam yang berlobang. Jika diputar dalam satu sumbu maka gambar akan terlihat bergerak.
Tahun 1834. W.G Horner menemukan alat yang dikenal dengan Zoettrope. Alat ini berupa drum kecil yang berlobang disetiap sisinya. Didalam drum ditempel gambar tangan yang apabila diputar juga menghasilkan gambar yang bergerak.
Disisi lain tahun 1877 Emile Reynaud mengenalkan alat yang disebut Praxinoscope. Alat ini mirip sekali dengan Zoettrope, Namun ditengah drum diberi kaca prisma sehingga efek gambar yang terlihat semakin dramatis. Alat ini kemudian menjadi populer dan Reynaud mulai mem-bisniskan alat penemuannya tersebut dalam bentuk teater hiburan.
Pada tahun 1888, Thomas Alfa Edison berkerjasama dengan W.K.L Dickson menghasilkan alat proyeksi film yang disebut dengan kinetoscope. Penemuan ini didasarkan pada keinginan dari Edison untuk membuat media yang diperuntukkan dinikmati oleh mata dan telinga setelah penemuannya berupa phonograph.
Pada waktu yang hampir bersamaan sekitar tahun 1895, dua bersaudara Lumiere bersaudara dari Perancis membuat cinematographe. Keduanya berhasil membuat alat untuk mengabadikan serentetan potret objek yang bergerak. Disamping itu Paul dari Inggris menemukan Vitascope, dan dua saudara dari Jerman Skladanowski dari Jerman berhasil menemukan alat proyeksi yang disebut Bioscope.

Adanya penemuan-penemuan baru tersebut maka sekitar tahun 1895 kota-besar seperti New York, London, Paris dan Berlin mulai memutar pertunjukan film. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penemuan film hingga dapat menjadi apa yang disebut sebagaai cinematografi adalah berlangsung dari tahun 1822 hingga 1895.
Pada periode permulaan film, film yang diputar masih pendek dan berupa film bisu (silent movie) umumnya ditumpangkan pada acara sandiwara vaudeville . Film yang diputarpun tidak berisi cerita tetapi cenderung hanya bersifat dokumenter yang mempertunjukkan tentara berbaris, kereta api yang sedang berjalan dan sebagainya. Meskipun begitu penonton tetap takjub dibuatnya.
Sekitar tahun 1900, seorang Amerika bernama Marcus Loew melihat film dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, oleh karena itu Loew berusaha membuat pertunjukkan film dalam ruangan tersendiri, dengan penonton khususs dan dengan karcis khusus. Keberhasilaan Loew ini menyebabkan banyak eksperimen dibidang film untuk membuat film cerita. Adalah Edwin S Porter pada taahun 1903 berhasil membuat film cerita berjudul The Great Train Robbery. Meskipun hanyaa berdurasi 8 menit film ini diakui sebagi film cerita pertama di dunia
Film kedua setelah the train adalah film berjudul The Birth Of Nation yang dibuat tahun 1915 oleh David W Griffith. Film yang diputar ini sudah memiliki durasi selama 3 jam. Revolusi layar perak kemudiaan terjadi pada tahun 1927 yang ditandai dengan diputarnya film The Jazz Singer produksi Warner Bros Picture di Hollywood yang berupa film bicar untuk pertama kali. Teknologi yang menyatukan ssuaaraa dengan gambar pada pita film disebut dengan Vitaphone.
Selain menyatukan suara dengan gambar film, tahun 1923 banyak juga dilakukan percobaan pewarnaan film. Herbert kalmus salah satu orang yang menemukan teknik pewarnaan film yang disebut dengan Technicolour. Cara yang dilakukan masih sederhana yaitu dengan mewarnai film dengan berbagai spektrum warna yang bila disatukan akan menghasilkan film berwarna. Tahun 1935 muncul film yang berjudul Becky Sharp sebagai film pertama berwarna dengan teknik yang lebih sempurna.
Penemuan lain yang lebih mutakhir terjadi pada taahun 1952 dengan penemuan yang disebut dengan Cinema Scope buatan perusahaan film 20th Century Fox dan sistem inilah yang sampai sekarang tetap digunakan dalam pertunjukkan layar lebar.

Tidak ada komentar: